Serangan Panik (Panic Attack)
Panik atau Panic Attack adalah serangan perasaan teror yang datang menyerang secara tiba-tiba tanpa peringatan.
Seorang yang mendapat serangan panik menceritakan pengalamannya sebagai berikut :
Tiba-tiba saja saya merasakan gelombang ketakutan yang sangat menakutkan tanpa suatu sebab sama sekali. Jantung saya berdebar kencang, dada saya sakit dan menjadi lebih susah untuk bernafas. Saya fikir saya akan mati.
Saya begitu takut. Setiap kali saya mulai keluar rumah, saya mendapat perasaan yang buruk di perut saya dan saya begitu di kuasai oleh perasaan bahwa panic attack lainnya akan datang atau beberapa hal yang mengerikan yang tidak diketahui akan terjadi.
Gejala-gejala Serangan Panik
Seperti digambarkan diatas, gejala-gejala serangan panik timbul secara mendadak tanpa suatu penyebab jelas. Antara sintom-sintomnya termasuk;
- Denyut jantung yang cepat @ berdebar-debar
- Nyeri /saki t/ngilu dada/ sakit lambung
- Gangguan perut
- Pening, mual atau pengsan
- Sesak nafas, rasa tercekik@tak boleh nak menelan makanan. Sesetengah kes air pun susah nak telan.
- Gementar
- Berkeringat
- Rasa kebas atau mati rasa di tangan
- Flushes atau chills. Wajah kemerahan atau menggigil
- Sensasi seperti mimpi atau perceptual distortions. Merasa tidak nyata, aneh atau terlepas dari lingkungan.
- Teror: Suatu kesedaran bahwa sesuatu yang tidak terbayangkan menakutkan akan terjadi dan orang lain tidak berdaya untuk mencegahnya
- Takut kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang diluar batasan/memalukan
- Takut menjadi gila
- Takut mati/merasa sudah hampir mati.
Suatu serangan panik secara khas berlangsung beberapa minit dan merupakan suatu keadaan yang mana tekanan paling penuh dapat dialami oleh seseorang. Kebanyakan jika seseorang mendapat satu serangan maka dia akan mendapat serangan lainnya. Jika seseorang mendapat serangan yang berulang atau sangat takut mendapat serangan lagi, maka dia disebut mempunyai panic disorder.
Serangan Panik (Panic Attacks)
Serangan panik mungkin adalah gejala-gejala dari suatu anxiety disorder (kelainan ketakutan). Serangan-serangan ini adalah persoalan kesihatan yang serius di Amerika dan dinegara ini paling sedikit 1,7% dari orang dewasanya atau 3 juta penduduk akan mendapat serangan panik suatu waktu dalam kehidupannya. Gejala-gejalanya adalah berbeza sangat mencolok dari tipe-tipe ketakutan lainnya dimana serangan panik datangnya sangat tiba-tiba dan tidak diduga, sepertinya tidak terprovokasi dan sering kali melumpuhkan.
Serangan panik boleh terjadi bila-bila masa saja bahkan waktu tidur sekalipun. Umumnya serangan akan memuncak dalam waktu 10 menit, namun beberapa gejala akan berlangsung lebih lama.
Apabila pesakit mendapat serangan panik, misalnya ketika memandu kenderaan, sedang berbelanja di supermarket yang penuh sesak, atau sedang berada didalam lift (elevator), maka dia boleh dapat mengembangkan takut yang tidak rasional, yang disebut phobia pada situasi-situasi ini dan mulai menghindari mereka. Pada akhirnya, pola dari menghindari dan tingkat ketakutan atas serangan lainnya, dapat mencapai suatu titik dimana individu dengan panic disorder mungkin tidak lagi mampu memandu kenderaan atau bahkan keluar dari rumah. Pada peringkat ini, individu ini disebut mempunyai panic disorder dengan agoraphobia. Jadi panic disorder dapat mempunyai kesan serius pada kehidupan sehari-hari pesakit seperti juga penyakit-penyakit utama lainnya, kecuali individu tersebut mendapat perawatan yang efektif.
Apakah Serangan Panik Hal yang serius?
Ya, serangan panik adalah nyata dan berpotensi melumpuhkan emosi, namun mereka dapat dikontrol dengan perawatan khusus. Disebabkan oleh gejala-gejala mengganggu yang menyertai serangan panik, mereka dapat disalah ertikan sebagai serangan jantung atau penyakit lainnya yang mengancam nyawa. Pesakit-pesakit sering pergi ke kaunter kecemasan hospital ketika mereka mendapat serangan panik dan tes-tes kedoktoran yang luas dapat dilakukan untuk mengesampingkan kondisi-kondisi ini.
Umumnya personal kedoktoran akan cuba meyakinkan pesakit bahwa mereka tidak berada didalam bahaya. Namun usaha-usaha untuk meyakinkan ini kadang-kadang menambah kesulitan-kesulitan pesakit: Jika dokter menggunakan ekspresi seperti " tidak ada yang serius", "semua hanya fikiran anda saja" atau "tidak ada yang perlu dirisaukan", ini akan memberi kesan yang tidak benar bahwa tidak ada persoalan yang nyata dan bahwa perawatan adalah tidak mungkin atau perlu. kesimpulannya adalah serangan panik ini sangat serius, namun ianya tidak membahayakan organ-organ tubuh.
Penyebab Serangan Panik
Menurut suatu teori dari panic disorder, "sistim peringatan" yang normal dari tubuh, seperangkat mekanisme dari mental dan fizik yang mengizinkan seseorang merespon kepada ancaman, cenderung dipicu untuk yang tidak penting, ketika tidak ada ancaman. Ilmuwan tidak tahu secara tepat mengapa ini terjadi atau mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap persoalan ini dari pada lainnya. Panic disorder ditemukan terjadi di keluarga, dan ini dapat berarti bahwa warisan (gen) memainkan peranan yang kuat dalam menentukan siapa saja yang akan mendapatkannya. Bagaimanapun juga banyak orang tidak mempunyai sejarah keluarga dari kelainan ini, mengembangkan kelainan ini. Seringkali serangan pertama dipicu oleh sakit fisik, stres hidup berat, atau mungkin obat-obatan yang meningkatkan aktiviti bahagian otak yang berhubungan dengan reaksi takut.
Perawatan/pengobatan Serangan Panik
Sebahagian besar pesakit sembuh tanpa pengobatan, beberapa diantaranya mengalami penyakit panik.
Penyembuhan tanpa pengobatan mungkin saja terjadi, bahkan pada pesakit yang mengalami serangan panik berulang atau mengalami kecemasan antisipator.
Pesakit yang tidak sembuh dengan sendirinya atau tidak berobat, akan terus mengalami serangan panik.
Respon yang lebih baik terhadap pengobatan akan terjadi jika pesakit memahami bahwa penyakit panik melibatkan proses biologis dan psikologi.
Berkat penelitian, ada beberapa variasi perawatan yang tersedia, termasuk beberapa obat-obatan yang efektif dan bentun-bentuk tertentu dari psikoterapi. Dari segi obat-obatan, anggota khusus dari obat-obatan dari selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan keluarga benzodiazepine telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) untuk merawat panic disorders. Contoh-contoh dari obat-obatan ini termasuk sertraline (Zoloft) dan paroxetine (Paxil) dari grup SSRI dan clonazepam (Klonopin) dari grup benzodiazepine. Obat-obatan dari keluarga beta blockers (contohnya propranolol) kadang-kadang digunakan untuk mengobati gejala fisik yang berhubungan dengan serangan panik.
Komponen psikoterapi untuk perawatan panic disorder adalah sama pentingnya seperti perawatan dengan obat-obatan. Kenyataannya, penelitian menunjukan bahwa kombinasi dari perawatan obat-obatan dan psikoterapi lebih efektif dari pada perawatan sendiri-sendiri. Untuk menangani ketakutan, terapi teori tingkah laku diterima secara luas sebagai suatu bentuk efektif dari psikoterapi. Bentuk terapi itu cuba menolong pesakit yang mengalami panic disorder mengidentifikasi dan mengurangi fikiran-fikiran dan kelakuan-kelakuan yang tidak rasional yang memperkuat gejala-gejala panik. Teknik-teknik tingkah laku yang sering digunakan untuk mengurangi ketakutan termasuk teknik-teknik relaksasi dan secara berangsur meningkatkan paparan (exposure) kepada situasi yang sebelumnya dapat meningkatkan ketakutan pada individu itu.
Seringkali suatu kombinasi psikoterapi dan obat-obatan memberikan hasil yang baik. Perbaikan umumnya tercatat dalam periode waktu yang agak singkat, sekitar 2 sampai 3 bulan. Jadi perawatan yang memadai untuk panic disorder dapat mencegah serangan panik atau paling sedikit secara substansi mengurangi parahnya dan frekwensinya, membawa keriangan kepada 70 sampai 90% dari orang-orang dengan panic disorder.
Ada juga hal-hal yang dapat dibuat oleh orang-orang denga panic disorder untuk membuat terapi/perawatan lebih efektif. Kerana bahan-bahan seperti kopi, alkohol dan obat-obat terlarang dapat memperburuk serangan panik, maka bahan-bahan tersebut harus dihindari. Mungkin cukup berharga untuk melakukan latihan aerobik dan teknik menangani stres seperti tarik napas yang dalam dan yoga, dimana aktiviti-aktiviti tersebut ternyata membantu mengurangi frekwensi dan keparahan dari serangan panik.
Sebagai tambahan, pesakit-pesakit dengan panic disorder mungkin memerlukan perawatan untuk persoalan emosi lainnya. Depresi sering dihubungkan dengan panic disorder, seperti juga alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan. Penelitian baru-baru ini juga menunjukan bahwa percobaan-percobaan bunuh diri lebih sering pada orang-orang dengan panic disorder. Beruntung persoalan-persoalan yang berhubungan denga panic disorder ini dapat diatasi secara efektif, sama seperti panic disorder sendiri.
Sangat sedih kerana banyak pesakit yang mengalami serangan panik tidak mencari atau menerima perawatan/pengobatan.
Akibat Serangan Panik Tidak Dirawat
Serangan-serangan panik cenderung berlangsung selama beberapa bulan atau tahun. Ketika serangan panik ini secara khas mulai pada remaja, pada beberapa orang gejala-gejalanya dapat timbul lebih awal atau belakangan dalam kehidupannya. Jika dibiarkan tidak dirawat, ia akan memperburukkan lagi, sampai satu tahap dimana kehidupan orang itu terpengaruh secara serius oleh serangan panik dan oleh usaha-usaha menghindari atau menyembunyikan mereka. Kenyataannya banyak orang mempunyai persoalan dengan teman-teman dan keluarga atau kehilangan pekerjaan ketika sedang berjuang mengatasi serangan-serangan panik. Mungkin ada kes penyembuhan secara spontan pada serangan panik, namun umumnya tidak hilang sama sekali kecuali individu itu menerima perawatan yang dirancang secara spesifik untuk menolong pesakit-pesakit yang mengalami serangan panik.
sumber; http://www.totalkesehatananda.com/panic1.html
-------------------------------
Panik Boleh Diatasi
Oleh: NOOR FAZRINA KAMAL
MEMBACA serta menonton laporan di akhbar dan televisyen selain ramalan pakar perubatan di Internet tentang penularan pantas wabak pandemik Influenza A H1N1 membuatkan Sharina Manaf (bukan nama sebenar) diselubungi kerisauan. Dia menarik nafas panjang lalu dihela perlahan-lahan dan sesekali matanya rasa berpinar kerana sukar mempercayai begitu banyak jumlah kematian dalam tempoh singkat akibat virus tersebut.
Tidak semena-mena nafas Sharina menjadi sesak dan dada terasa sempit. Segera dia mengajak suaminya ke hospital kerana menyangka dirinya hampir meninggal dunia kerana mempunyai gejala seperti H1N1. Setibanya di wad kecemasan, jururawat mengambil tekanan darah dan memeriksa corak pernafasan Sharina namun hasilnya normal.
Masih tidak berpuas hati, Sharina mengarahkan jururawat menjalankan pelbagai lagi ujian kesihatan ke atasnya termasuk ujian elektro kardiologi gram (ECG) dan ujian darah – keputusan yang diterima masih sama, normal. Dia juga tidak demam dan doktor yang memeriksa mengesahkan dia sihat sepenuhnya tetapi Sharina belum lagi berpuas hati dan meminta dimasukkan ke wad, malangnya tidak diterima kerana dia sememangnya sihat.
Sharina sebenarnya mengalami apa yang dikatakan sebagai ’serangan panik’. Kenal pasti simptom serangan panik Presiden Persatuan Psikiatri dan Kesihatan Mental ASEAN, Profesor Dr. Mohamad Hussain Habil berkata, ramai yang mengalami serangan panik tidak menyedari mereka menghadapi masalah tersebut.
“Serangan panik membuatkan seseorang itu merasai satu perasaan di mana mereka seperti tida bkoleh bernafas, dada seakan sempit, degupan jantung kuat, berpinar dan gelap mata, ada juga kes yang pengsan dan sakit di bahagian perut,” jelas beliau ketika ditemui di pejabatnya di Pusat Perubatan Universiti Malaya, Petaling Jaya, Selangor, baru-baru ini.
Ciri-ciri serangan panik termasuk gangguan tidur, mimpi berulang atau mimpi ngeri. Katanya, simptom-simptom di atas berlaku secara episodic atau berulang-ulang namun ia tidak terjadi setiap masa cuma pada ketika tertentu sahaja.
“Ada faktor pendorong seperti berada di khalayak ramai, dalam lif yang sesak, dalam ceramah, jemaah di masjid dan ada juga kes terkena serangan ketika memandu.
“Kes-kes ini ada yang dirujuk kepada rawatan kecemasan kerana mereka beranggapan diri mereka mengalami penyakit jantung atau lelah. Tetapi selepas ujian didapati mereka tidak mempunyai masalah kesihatan justeru mereka tidak mendapat rawatan sempurna untuk penyakit yang dialami,” jelasnya.
Mereka yang mengalami serangan panik ini patut mendapat rawatan psikiatri untuk ubat serta cara rawatan yang sesuai. “Tak perlu malu untuk mengenengahkan penyakit ini. Kalau jantung boleh sakit, otak juga macam organ lain, jadi bila kita semua beranggapan sebegini maka tidak timbul perasaan malu.
“Apa yang dikhuatiri, individu yang mengalami serangan panik mula menjauhi tempat yang mereka tidak senangi dan ada sesetengah kes di mana mereka tidak boleh berinteraksi sekali gus tersisih daripada aktiviti sosial.
"Masalah lain menjurus kepada penurunan produktiviti. Isu utamanya kerana mereka tidak tahu kenapa secara tiba-tiba gementar dan gemuruh berepisod," jelasnya. Tambahnya, penyakit ini boleh menjadi kronik dan berlarutan hingga bertahun-tahun lamanya.
“Memang penyakit ini tidak bahaya tapi ia boleh mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri, keluarga dan majikan. “Justeru setiap ahli keluarga perlu didedahkan dengan pengetahuan ini agar mereka boleh membantu ahli keluarga yang mengalami serangan panik,” katanya.
Punca serangan
Banyak perkara boleh menjadi punca serangan panik antaranya tekanan berpanjangan sama ada di tempat kerja atau di rumah bersama suami atau anak-anak.
“Ada juga yang mengaitkan dengan personaliti seseorang yang memang jenis cepat gelabah dan kurang keyakinan diri. Individu yang sejak kecil sering ditakut-takutkan dengan kisah hantu dan sebagainya juga cenderung mengalami panik.
“Ada juga individu yang mengalami serangan panik datang daripada keluarga yang tidak mengendalikan emosi dengan sempurna terutama ketika berhadapan dengan tekanan. Selain perkara di atas, faktor genetik juga adalah dikenal pasti sebagai punca,” tambahnya.
Mohamad Hussain berkata, kajian terkini mengenai otak mendapati bahawa pengurangan dalam tindak balas kimia serotonin pada bahagian otak tertentu turut mengakibatkan serangan panik.
“Dulu ketika penyakit HIV/ AIDS mula dikenalpasti ramai yang mengalami serangan panik. Ketika itu individu yang berada di tempat yang dihuni pesakit AIDS merasakan mereka juga boleh terkena penyakit itu.
“Serangan panik ini mungkin berlaku mengikut masa dan keadaan, tetapi sebenarnya ia bukan sahaja berlaku ketika musim berpenyakit tetapi juga kerana dorongan emosi yang keterlaluan.
“Lelaki dan wanita punyai risiko yang sama, malah serangan panik tidak mengenal status dan peringkat usia kerana sesiapa sahaja boleh mengalaminya,” katanya.
Rawatan Berkesan Elak Serangan
Mohamad Hussain berkata, rawatan yang diberi biasanya mengikut tahap keseriusan serangan namun sebaiknya mereka berjumpa pakar psikiatri sejak peringkat awal serangan lagi. Jika serangan panik yang dialami menyebabkan prestasi hidup atau kerjaya terjejas, pakar mungkin menyarankan pengambilan ubat secara berterusan.
“Antara ubatan yang digunakan untuk merawat serangan panik ialah daripada kelompok anti-anxiety dan anti-kemurungan. Namun paling utama pesakit mesti mendapat rujukan pakar dan rawatan susulan perlu juga dijalankan,” ujarnya.
Selain ubat-ubatan, rawatan tanpa ubat atau rawatan sampingan dengan ubat juga disarankan. “Mereka yang mengalami serangan panik akan diajar teknik bernafas dengan betul, digalakkan melakukan senaman seperti aerobik, berjalan pantas, yoga, terapi seperti psikoterapi, kaunseling atau hipnosis.
“Bagi yang pernah mengalami serangan panik juga tidak digalakkan mereka mengambil minuman seperti teh dan kopi. “Kita juga perlu didik masyarakat bahawa penyakit ini bukannya kompleks dan dengan pengetahuan terkini di bidang perubatan ia mudah diubati. Kelewatan mendapatkan rawatan menyebabkan banyak masalah untuk dipulihkan,” katanya.
Sumber : Utusan Malaysia
---------------------------------
Panik Mudah Serang wanita
“GANGGUAN kecelaruan panik atau panic disorder memang sukar dikesan sehinggalah keadaan menjadi serius. Malah ramai yang menganggap panik atau cemas yang dialami mereka adalah perkara biasa,” ujar Prof. Dr. Azhar Mohd. Zain.
Dekan dan Profesor di Psikiatri Klinikal, Fakulti Perubatan dan Sains Kesihatan Klinikal, Universiti Putra Malaysia (UPM) itu mendedahkan, banyak pihak menganggap kehadiran simptom panik melampau sebagai sesuatu yang boleh diperlekehkan.
“Kecelaruan panik merupakan satu keadaan saraf di dalam otak yang menjadikan seseorang itu cukup mudah panik. Dalam erti kata lain, otak seolah-olah mencetuskan kepanikan tersebut,” katanya.
Daya sensitiviti otak terhadap kawasan yang melibatkan saraf katastrospik mencetuskan panik tersebut tidak kira tempat atau masa. Jadi apabila terdapat perkara atau perkataan yang boleh ‘mengaktifkan’ saraf tersebut, pesakit akan mengalami panik.
Azhar berkata, serangan panik melampau itu kebanyakannya melibatkan wanita kerana daya semangat mereka kurang berbanding lelaki.
Ceritanya, terdapat kes sepasang suami isteri bercerai kerana suaminya tidak tahan dengan serangan panik yang dialami oleh isterinya.
“Dia rasa dipermainkan kerana setiap kali si isteri mengalami panik melampau, si suami akan bergegas pulang ke rumah. Namun apa yang didapati ialah isterinya ’sihat’.
“Lama-kelamaan si suami tidak tahan lagi apabila si isteri kerap mengatakan dia takut untuk ke mana-mana atas alasan bimbangkan serangan itu berlaku di luar dan menyebabkannya mati,” jelas Azhar.
Berbeza dengan agorafobia, panik melampau melibatkan perasaan cemas, takut dan gelisah terhadap sesuatu yang tidak rasional.
“Malah, pesakit berupaya mencetuskan imaginasi di luar kawalan yang selalunya berkait rapat dengan perasaan tidak selamat, bahaya atau mati,” ujar Azhar.
Kajian yang dilakukan Azhar pada tahun 1994 yang melibatkan sekumpulan pesakit kecelaruan panik dan pelajar perubatan membuktikan mereka bukan saja menghadapi ketidakselanjaran mental malah masalah biologi.
Menerusi kajian tersebut yang kini diguna pakai sebagai asas memahami pesakit mendapati cara pesakit kecelaruan panik mengakses sesuatu benda atau perkara tidak sama dengan manusia normal.
“Paling menonjol, mereka ini mudah melihat benda sebagai sesuatu yang negatif dan katastropik. Sebagai contoh, bagi perkataan neutral, mereka akan tenang.
“Namun apabila pakar menggunakan perkataan yang tertentu seperti mati, sesak atau lemas, mereka akan ‘terangsang’. Malah, ada di antara mereka seolah-olah turut mengalaminya ketika itu,” kata Azhar.
Pendekatan biologi dan psikiatri amat perlu bagi merawat kecelaruan panik kerana pendedahan seseorang kepada penyakit itu dalam jangka masa panjang akan mengundang masalah.
“Masalah itu bukan saja pada diri mereka malah juga kepada pasangan, ahli keluarga, tempat kerja malah persekitaran pesakit. Hingga adakalanya ia mengganggu rutin hidup pesakit itu sendiri,” katanya.
‘Serangan’ yang berlaku di tempat kerja juga boleh menyebabkan prestasi seseorang itu menjunam kerana tekanan daripada mereka yang tidak faham akan penyakit itu.
Penyakit panik melampau juga tidak berakhir di situ. Gejala kemurungan, agorafobia hingga akhirnya melibatkan tekanan jiwa akan melengkapkan ‘rantaian’ penyakit itu.
Lebih membimbangkan, serangan panik melampau turut melibatkan kanak-kanak. Malah satu kajian oleh beberapa pakar di Persatuan Psikiatri Amerika Syarikat mendapati sebanyak 40 peratus perlakuan itu bermula sebelum pesakitnya berumur 20 tahun.
Cara rawatan tidak hanya bergantung kepada ubatan serta terapi tetapi melibatkan kekuatan pesakit untuk melawan imaginasi panik tersebut.
“Memang ada ubatan khusus namun ia akan menyekat saraf katastropik daripada berfungsi sewajarnya. Dalam kata lain, pesakit akan tiada tindak balas langsung terhadap persekitarannya.
“Justeru, ubatan yang diberi hanya bersifat pelindung bagi menyekat saraf itu daripada menjadi terlalu sensitif di samping rutin terapi yang harus diikuti oleh pesakit,” jelasnya.
Sumber: http://www.rileks.info/coollist/2009/04/panik-mudah-serang-wanita/
saya mengalami debar atau palpitation sudah seminggu lebih. apabila debar atau palpitation itu melanda saya ...sy akan berasa lemah satu badan..dan sy mkn ubat. bila dah mkan ubat debar pun hilang. than lah tuk satu ke dua hari..tetapi tangan dan kaki akan lemah..dan sy tak boleh buat kerja yang terlalu teruk...
bila sy pi jumpa doc...ECG telah dilakukan sebanyak dua kali dan ianya menunjukkan normal ...semua test darah normal. doc kata mungkin anxiety..tp ni dah dua malam bila tido dlm air cond sy berpeluh ..adakah itu tanda2 sakit jantung...tp tak tau lah nak ckp kadang2 dada ni rasa mcm berat ..mcm penuh angin pun ada...
ada tak sesiapa di sini yang pernah mengalami simptom2 yang sama. boleh kita share.
Reply kes di atas;
dulu saya pun ada rasa lebih kurang macam ni, tapi saya lagi teruk rasa macam malaikat maut nak ambik nyawa.. sampai nak telan air pun rasa susah...kaki jadi krem. saya risau juga. tapi saya banyak mentelaah dan akhir sekali saya terjumpa satu masalah kesihatan di suratkhabar kosmo, rasanya apa yg awak rasa sama seperti saya, tp alhamdulillah dah berkurangan pun. Ttg keratan kosmo tu, ada tertulis kat kosmo ttg serangan panik.
Bila dah baca baru saya tahu rupanya apa yg saya alami adalah satu penyakit serangan panik. Serangan ni boleh dikawal. Selain tu saya banyak baca ayat Al-Quran seperti Yaasin dan Ayat Kursi. Selain tu ada juga doa-doa pendinding diri boleh ambik kat laman web darulsyifa (Prof.Datuk Dr Harun Din Al Hafiz), Dulu mak saya pun alami benda yg sama, sekarang turun pulak kat saya.
Lagi 1 serangan ni ambik masa nak baik saya kena serangan ni start dr jun 2008, tapi sekarang dah berkurangan Alhamdullillah. .mula tu saya ningat saya sorang ja yang ada penyakit ni, tapi bila cerita kat mak, mak pun pernah laluinya dulu, dan bila terbaca kat kosmo rupanya ramai yg kena serangan ni, lagi 1, awak kena ceritakan masalah awak pada sesiapa yg dekat dgn awak, jgn simpan sorang-sorang nanti lagi tension. Kalau nak luah kat saya pun tak pa...kadang- kadang org tak tau apa yg kita alami so dia susah nak faham..saya cuma nak tolong org yg senasib dgn saya. Saya dah cuba nak attach file mengenai serangan panik ni tapi tak boleh. Kalau awak nak nanti saya kirimkan di sim
sumber; dari email box saya [forum SIM]
----------------------------------------
Serangan panik yang berulang-ulang dan ketakutan yang disertai dengan gejala-gejala fisik merupakan tanda-tanda gangguan kepanikan (panic disorder).
Semua orang tahu bahwa perasaan panik yang mengguncang datang kepada anda ketika anda sadar bahwa anda melupakan sesuatu atau berbuat kesalahan, misalnya, dan telapak tangan anda basah, denyut jantung anda berdegup kencang dan cepat, dan anda tidak dapat atau kesusahan untuk bernafas. Tapi kebanyakan orang dapat dengan biasa merasionalisasi dalam pikiran mereka bahwa hal-hal itu biasa saja dan bukan masalah, bisa menenangkan diri mereka sendiri, dan bernafas lega kembali.
Pada orang-orang dengan gangguan kepanikan, rupanya berpikir rasional tidak memberikan respon seperti kondisi diatas. Orang-orang yang mengalami gangguan kecemasan seperti gangguan kepanikan hanya tidak dapat menghadapi kecemasan yang mereka rasakan, dan kondisi ini bertambah parah hingga timbul kepanikan.
Gangguan Kepanikan: Kecemasan Ekstrim.
“Beberapa orang akan berkata bahwa gangguan kepanikan memiliki sebuah dasar fisiologis yang benar. Saya akan berkata bahwa gangguan kepanikan merupakan representasi atau pencerminan bentuk ekstrim dari apa yang saya sebut kecemasan universal (universal anxiety) yang orang-orang alami”, kata Charles Goodstein, MD, dia adalah seorang profesor klinis ahli penyakit jiwa di New York University Langone Medical Center. “Gangguan kepanikan merupakan pencerminan secara umum ketidakmampuan yang sebenarnya untuk mempertahankan diri sendiri melawan macam-macam universal anxiety. Itu adalah kecemasan sampai pada suatu tingkat kesekian.”
Dr. Goodstein mengatakan, “Gangguan kepanikan biasanya merupakan gambaran ketika orang-orang mempunyai respon-respon tertentu terhadap berbagai kejadian tertentu atau keadaan-keadaanyang mereka rasa sangat mencemaskan (extreme anxiety) dan gejala-gejala fisik”.
Orang-orang yang mengalami gangguan kepanikan seringkali berpikir bahwa mereka akan mati, menglami serangan jantung, atau akan menjadi gila. Dan gejala-gejala fisik seringkali terlihat seperti suatu masalah atau gangguan kesehatan serius dan harus di evaluasi, dan mereka seperti mengalami serangan jantung.
Goodstein mengatakan bahwa, “gambaran gangguan kepanikan klasik adalah pasien yang datang ke ruang gawat darurat dengan nyeri dada”. Seseorang yang mengalami atau memiliki serangan kepanikan akan mengalami sesak nafas atau susah bernafas, berkeringat, dan mereka terlihat seperti sedang mengalami serangan jantung. Dan Goodstein, menambahkan, hal ini mungkin hanya awal dari sejumlah episod kepanikan.
Gejala-gejala lain dari serangan kepanikan antara lain jantung berdegup kencang (seperti balapan), bergetar, sesenggukan (terkecik), pusing/pening, mati rasa atau merasakan sensasi geli/aneh, mual-mual dan rasa tersiksa.
Penyebab panic disorder
Mungkin ada dasar genetik pada gangguan kepanikan yang membuat orang-orang cenderung mudah atau rawan terserang kepanikan. Hampir semua hal bisa memicu serangan kepanikan. Kepanikan hebat, ketakutan yang berlebihan atau teror dapat ditemukan dan menyerang dirumah, ditempat kerja dan bahkan ketika tidur. Cukup banyak kejadian orang-orang dengan gangguan kepanikan seringkali menjadi sangat ketakutan mengalami serangan panik yang dapat berkembang menjadi agoraphobia, jenis lain ganguan kepanikan yang membuat mereka takut pergi dari rumah mereka.
Diagnosa dan pengobatan gangguan kepanikan.
Gangguan kepanikan terdiagnosa melalui penilaian fisik dan psikologis secara lengkap. Gangguan atau masalah serta kondisi kesehatan lainnya seperti penyalahgunaan bahan-bahan berbahaya tertentu harus dikesampingkan sebelum diagnosis gangguan kepanikan ditegakkan.
Pengobatan gangguan panik biasanya menggunakan berbagai kombinasi pendekatan, biasanya dengan kombinasi obat anti depresi dan obat-obat anti kecemasan (anti-anxiety drugs) serta therapi. Orang-orang dengan gangguan kepanikan dapat bekerja sama dengan psychiatrist (ahli kejiwaan) dan ahli terapi untuk membicarakan tentang kecemasan dan ketakutanyang mereka rasakan, menentukan yang manakah ketakutan yang realistik dan yang mana yang tidak realistik, serta mencari cara-cara menghadapi kecemasan serta situasi-situasi yang menakutkan.
Serangan panik itu menakutkan. Dan siapa saja yang mengalami serangan panik ulangan tidaklah semudah seperti menghadapi ketakutan yang ringan. Tapi dengan bantuan diagnosis yang kuat dan konseling bisa menjadi cara untuk mengendalikan ketakutan, kecemasan, kepanikan.
sumber; http://dimasmis.blogspot.com/2009/08/ketika-kecemasan-mengarah-pada.html
---------------------------------------------;
Catatan;
Saya sendiri (penulis blog) pernah mengalami penyakit ini akhir tahun lepas ( bermula 22 disember 2009). Memang perit menderita dan menyeksakan. Majoriti sintom-sintom penyakit saperti di atas saya alami. Berjumpa doktor dan terpaksa telan pil tidur kerana sudah tidak tertahan menanggungnya. Tetapi saya hanya telan 1 biji je (untuk 1 malam) kerana saya tahu pil ini tidak elok untuk kesihatan. Lalu saya mencari alternative perubatan mengikut terapi agama. Berbekalkan sedikit ilmu yang saya tahu, saya amalkan.Alhamdulillah…. Syukur kepada ILLAHI selepas itu penyakit beransur-ansur reda dalam masa 2 minggu. Walaupun begitu sampai sekarang kadang kala penyakit tersebut masih mau ‘singgah’ tetapi cepat-cepat saya berusaha ‘halau’ jauh-jauh. Bila difikir-fikirkan banyak hikmah terselit disitu. Yang pasti saya lebih ‘rapat’ denganNYA… DIA yang MAHA BERKUASA.
Alhamdulillah… terimakasih TUHAN.
Bila diceritakan kepada kakak sulung saya, rupanya dia pun pernah mengalami penyakit dan situasi yang sama dahulu (kami berjauhandan jarang berjumpa. Mungkin sebab itu saya tidak tahu kes tersebut). Malah dia lebih teruk lagi. Berbagai usaha telah di cuba bagi merawatnya, perubatan moden dan tradisional namun gagal.. sampai badan tinggal kulit dengan tulang je.Menderita lebih 2 bulan.. lama kelamaan ia beransur-ansur pulih. Alhamdulillah.
Saya belum berkesempatan bertanya kepada ibu dan ayah adakah mereka berdua pernah mengalami penyakit ini disebabkan kami terpisah jauh (untuk mempastikan ianya penyakit dr keturunan). Waktu calling-calling terlupa plak nak tanya.
Seorang yang mendapat serangan panik menceritakan pengalamannya sebagai berikut :
Tiba-tiba saja saya merasakan gelombang ketakutan yang sangat menakutkan tanpa suatu sebab sama sekali. Jantung saya berdebar kencang, dada saya sakit dan menjadi lebih susah untuk bernafas. Saya fikir saya akan mati.
Saya begitu takut. Setiap kali saya mulai keluar rumah, saya mendapat perasaan yang buruk di perut saya dan saya begitu di kuasai oleh perasaan bahwa panic attack lainnya akan datang atau beberapa hal yang mengerikan yang tidak diketahui akan terjadi.
Gejala-gejala Serangan Panik
Seperti digambarkan diatas, gejala-gejala serangan panik timbul secara mendadak tanpa suatu penyebab jelas. Antara sintom-sintomnya termasuk;
- Denyut jantung yang cepat @ berdebar-debar
- Nyeri /saki t/ngilu dada/ sakit lambung
- Gangguan perut
- Pening, mual atau pengsan
- Sesak nafas, rasa tercekik@tak boleh nak menelan makanan. Sesetengah kes air pun susah nak telan.
- Gementar
- Berkeringat
- Rasa kebas atau mati rasa di tangan
- Flushes atau chills. Wajah kemerahan atau menggigil
- Sensasi seperti mimpi atau perceptual distortions. Merasa tidak nyata, aneh atau terlepas dari lingkungan.
- Teror: Suatu kesedaran bahwa sesuatu yang tidak terbayangkan menakutkan akan terjadi dan orang lain tidak berdaya untuk mencegahnya
- Takut kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang diluar batasan/memalukan
- Takut menjadi gila
- Takut mati/merasa sudah hampir mati.
Suatu serangan panik secara khas berlangsung beberapa minit dan merupakan suatu keadaan yang mana tekanan paling penuh dapat dialami oleh seseorang. Kebanyakan jika seseorang mendapat satu serangan maka dia akan mendapat serangan lainnya. Jika seseorang mendapat serangan yang berulang atau sangat takut mendapat serangan lagi, maka dia disebut mempunyai panic disorder.
Serangan Panik (Panic Attacks)
Serangan panik mungkin adalah gejala-gejala dari suatu anxiety disorder (kelainan ketakutan). Serangan-serangan ini adalah persoalan kesihatan yang serius di Amerika dan dinegara ini paling sedikit 1,7% dari orang dewasanya atau 3 juta penduduk akan mendapat serangan panik suatu waktu dalam kehidupannya. Gejala-gejalanya adalah berbeza sangat mencolok dari tipe-tipe ketakutan lainnya dimana serangan panik datangnya sangat tiba-tiba dan tidak diduga, sepertinya tidak terprovokasi dan sering kali melumpuhkan.
Serangan panik boleh terjadi bila-bila masa saja bahkan waktu tidur sekalipun. Umumnya serangan akan memuncak dalam waktu 10 menit, namun beberapa gejala akan berlangsung lebih lama.
Apabila pesakit mendapat serangan panik, misalnya ketika memandu kenderaan, sedang berbelanja di supermarket yang penuh sesak, atau sedang berada didalam lift (elevator), maka dia boleh dapat mengembangkan takut yang tidak rasional, yang disebut phobia pada situasi-situasi ini dan mulai menghindari mereka. Pada akhirnya, pola dari menghindari dan tingkat ketakutan atas serangan lainnya, dapat mencapai suatu titik dimana individu dengan panic disorder mungkin tidak lagi mampu memandu kenderaan atau bahkan keluar dari rumah. Pada peringkat ini, individu ini disebut mempunyai panic disorder dengan agoraphobia. Jadi panic disorder dapat mempunyai kesan serius pada kehidupan sehari-hari pesakit seperti juga penyakit-penyakit utama lainnya, kecuali individu tersebut mendapat perawatan yang efektif.
Apakah Serangan Panik Hal yang serius?
Ya, serangan panik adalah nyata dan berpotensi melumpuhkan emosi, namun mereka dapat dikontrol dengan perawatan khusus. Disebabkan oleh gejala-gejala mengganggu yang menyertai serangan panik, mereka dapat disalah ertikan sebagai serangan jantung atau penyakit lainnya yang mengancam nyawa. Pesakit-pesakit sering pergi ke kaunter kecemasan hospital ketika mereka mendapat serangan panik dan tes-tes kedoktoran yang luas dapat dilakukan untuk mengesampingkan kondisi-kondisi ini.
Umumnya personal kedoktoran akan cuba meyakinkan pesakit bahwa mereka tidak berada didalam bahaya. Namun usaha-usaha untuk meyakinkan ini kadang-kadang menambah kesulitan-kesulitan pesakit: Jika dokter menggunakan ekspresi seperti " tidak ada yang serius", "semua hanya fikiran anda saja" atau "tidak ada yang perlu dirisaukan", ini akan memberi kesan yang tidak benar bahwa tidak ada persoalan yang nyata dan bahwa perawatan adalah tidak mungkin atau perlu. kesimpulannya adalah serangan panik ini sangat serius, namun ianya tidak membahayakan organ-organ tubuh.
Penyebab Serangan Panik
Menurut suatu teori dari panic disorder, "sistim peringatan" yang normal dari tubuh, seperangkat mekanisme dari mental dan fizik yang mengizinkan seseorang merespon kepada ancaman, cenderung dipicu untuk yang tidak penting, ketika tidak ada ancaman. Ilmuwan tidak tahu secara tepat mengapa ini terjadi atau mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap persoalan ini dari pada lainnya. Panic disorder ditemukan terjadi di keluarga, dan ini dapat berarti bahwa warisan (gen) memainkan peranan yang kuat dalam menentukan siapa saja yang akan mendapatkannya. Bagaimanapun juga banyak orang tidak mempunyai sejarah keluarga dari kelainan ini, mengembangkan kelainan ini. Seringkali serangan pertama dipicu oleh sakit fisik, stres hidup berat, atau mungkin obat-obatan yang meningkatkan aktiviti bahagian otak yang berhubungan dengan reaksi takut.
Perawatan/pengobatan Serangan Panik
Sebahagian besar pesakit sembuh tanpa pengobatan, beberapa diantaranya mengalami penyakit panik.
Penyembuhan tanpa pengobatan mungkin saja terjadi, bahkan pada pesakit yang mengalami serangan panik berulang atau mengalami kecemasan antisipator.
Pesakit yang tidak sembuh dengan sendirinya atau tidak berobat, akan terus mengalami serangan panik.
Respon yang lebih baik terhadap pengobatan akan terjadi jika pesakit memahami bahwa penyakit panik melibatkan proses biologis dan psikologi.
Berkat penelitian, ada beberapa variasi perawatan yang tersedia, termasuk beberapa obat-obatan yang efektif dan bentun-bentuk tertentu dari psikoterapi. Dari segi obat-obatan, anggota khusus dari obat-obatan dari selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dan keluarga benzodiazepine telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) untuk merawat panic disorders. Contoh-contoh dari obat-obatan ini termasuk sertraline (Zoloft) dan paroxetine (Paxil) dari grup SSRI dan clonazepam (Klonopin) dari grup benzodiazepine. Obat-obatan dari keluarga beta blockers (contohnya propranolol) kadang-kadang digunakan untuk mengobati gejala fisik yang berhubungan dengan serangan panik.
Komponen psikoterapi untuk perawatan panic disorder adalah sama pentingnya seperti perawatan dengan obat-obatan. Kenyataannya, penelitian menunjukan bahwa kombinasi dari perawatan obat-obatan dan psikoterapi lebih efektif dari pada perawatan sendiri-sendiri. Untuk menangani ketakutan, terapi teori tingkah laku diterima secara luas sebagai suatu bentuk efektif dari psikoterapi. Bentuk terapi itu cuba menolong pesakit yang mengalami panic disorder mengidentifikasi dan mengurangi fikiran-fikiran dan kelakuan-kelakuan yang tidak rasional yang memperkuat gejala-gejala panik. Teknik-teknik tingkah laku yang sering digunakan untuk mengurangi ketakutan termasuk teknik-teknik relaksasi dan secara berangsur meningkatkan paparan (exposure) kepada situasi yang sebelumnya dapat meningkatkan ketakutan pada individu itu.
Seringkali suatu kombinasi psikoterapi dan obat-obatan memberikan hasil yang baik. Perbaikan umumnya tercatat dalam periode waktu yang agak singkat, sekitar 2 sampai 3 bulan. Jadi perawatan yang memadai untuk panic disorder dapat mencegah serangan panik atau paling sedikit secara substansi mengurangi parahnya dan frekwensinya, membawa keriangan kepada 70 sampai 90% dari orang-orang dengan panic disorder.
Ada juga hal-hal yang dapat dibuat oleh orang-orang denga panic disorder untuk membuat terapi/perawatan lebih efektif. Kerana bahan-bahan seperti kopi, alkohol dan obat-obat terlarang dapat memperburuk serangan panik, maka bahan-bahan tersebut harus dihindari. Mungkin cukup berharga untuk melakukan latihan aerobik dan teknik menangani stres seperti tarik napas yang dalam dan yoga, dimana aktiviti-aktiviti tersebut ternyata membantu mengurangi frekwensi dan keparahan dari serangan panik.
Sebagai tambahan, pesakit-pesakit dengan panic disorder mungkin memerlukan perawatan untuk persoalan emosi lainnya. Depresi sering dihubungkan dengan panic disorder, seperti juga alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan. Penelitian baru-baru ini juga menunjukan bahwa percobaan-percobaan bunuh diri lebih sering pada orang-orang dengan panic disorder. Beruntung persoalan-persoalan yang berhubungan denga panic disorder ini dapat diatasi secara efektif, sama seperti panic disorder sendiri.
Sangat sedih kerana banyak pesakit yang mengalami serangan panik tidak mencari atau menerima perawatan/pengobatan.
Akibat Serangan Panik Tidak Dirawat
Serangan-serangan panik cenderung berlangsung selama beberapa bulan atau tahun. Ketika serangan panik ini secara khas mulai pada remaja, pada beberapa orang gejala-gejalanya dapat timbul lebih awal atau belakangan dalam kehidupannya. Jika dibiarkan tidak dirawat, ia akan memperburukkan lagi, sampai satu tahap dimana kehidupan orang itu terpengaruh secara serius oleh serangan panik dan oleh usaha-usaha menghindari atau menyembunyikan mereka. Kenyataannya banyak orang mempunyai persoalan dengan teman-teman dan keluarga atau kehilangan pekerjaan ketika sedang berjuang mengatasi serangan-serangan panik. Mungkin ada kes penyembuhan secara spontan pada serangan panik, namun umumnya tidak hilang sama sekali kecuali individu itu menerima perawatan yang dirancang secara spesifik untuk menolong pesakit-pesakit yang mengalami serangan panik.
sumber; http://www.totalkesehatananda.com/panic1.html
-------------------------------
Panik Boleh Diatasi
Oleh: NOOR FAZRINA KAMAL
MEMBACA serta menonton laporan di akhbar dan televisyen selain ramalan pakar perubatan di Internet tentang penularan pantas wabak pandemik Influenza A H1N1 membuatkan Sharina Manaf (bukan nama sebenar) diselubungi kerisauan. Dia menarik nafas panjang lalu dihela perlahan-lahan dan sesekali matanya rasa berpinar kerana sukar mempercayai begitu banyak jumlah kematian dalam tempoh singkat akibat virus tersebut.
Tidak semena-mena nafas Sharina menjadi sesak dan dada terasa sempit. Segera dia mengajak suaminya ke hospital kerana menyangka dirinya hampir meninggal dunia kerana mempunyai gejala seperti H1N1. Setibanya di wad kecemasan, jururawat mengambil tekanan darah dan memeriksa corak pernafasan Sharina namun hasilnya normal.
Masih tidak berpuas hati, Sharina mengarahkan jururawat menjalankan pelbagai lagi ujian kesihatan ke atasnya termasuk ujian elektro kardiologi gram (ECG) dan ujian darah – keputusan yang diterima masih sama, normal. Dia juga tidak demam dan doktor yang memeriksa mengesahkan dia sihat sepenuhnya tetapi Sharina belum lagi berpuas hati dan meminta dimasukkan ke wad, malangnya tidak diterima kerana dia sememangnya sihat.
Sharina sebenarnya mengalami apa yang dikatakan sebagai ’serangan panik’. Kenal pasti simptom serangan panik Presiden Persatuan Psikiatri dan Kesihatan Mental ASEAN, Profesor Dr. Mohamad Hussain Habil berkata, ramai yang mengalami serangan panik tidak menyedari mereka menghadapi masalah tersebut.
“Serangan panik membuatkan seseorang itu merasai satu perasaan di mana mereka seperti tida bkoleh bernafas, dada seakan sempit, degupan jantung kuat, berpinar dan gelap mata, ada juga kes yang pengsan dan sakit di bahagian perut,” jelas beliau ketika ditemui di pejabatnya di Pusat Perubatan Universiti Malaya, Petaling Jaya, Selangor, baru-baru ini.
Ciri-ciri serangan panik termasuk gangguan tidur, mimpi berulang atau mimpi ngeri. Katanya, simptom-simptom di atas berlaku secara episodic atau berulang-ulang namun ia tidak terjadi setiap masa cuma pada ketika tertentu sahaja.
“Ada faktor pendorong seperti berada di khalayak ramai, dalam lif yang sesak, dalam ceramah, jemaah di masjid dan ada juga kes terkena serangan ketika memandu.
“Kes-kes ini ada yang dirujuk kepada rawatan kecemasan kerana mereka beranggapan diri mereka mengalami penyakit jantung atau lelah. Tetapi selepas ujian didapati mereka tidak mempunyai masalah kesihatan justeru mereka tidak mendapat rawatan sempurna untuk penyakit yang dialami,” jelasnya.
Mereka yang mengalami serangan panik ini patut mendapat rawatan psikiatri untuk ubat serta cara rawatan yang sesuai. “Tak perlu malu untuk mengenengahkan penyakit ini. Kalau jantung boleh sakit, otak juga macam organ lain, jadi bila kita semua beranggapan sebegini maka tidak timbul perasaan malu.
“Apa yang dikhuatiri, individu yang mengalami serangan panik mula menjauhi tempat yang mereka tidak senangi dan ada sesetengah kes di mana mereka tidak boleh berinteraksi sekali gus tersisih daripada aktiviti sosial.
"Masalah lain menjurus kepada penurunan produktiviti. Isu utamanya kerana mereka tidak tahu kenapa secara tiba-tiba gementar dan gemuruh berepisod," jelasnya. Tambahnya, penyakit ini boleh menjadi kronik dan berlarutan hingga bertahun-tahun lamanya.
“Memang penyakit ini tidak bahaya tapi ia boleh mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri, keluarga dan majikan. “Justeru setiap ahli keluarga perlu didedahkan dengan pengetahuan ini agar mereka boleh membantu ahli keluarga yang mengalami serangan panik,” katanya.
Punca serangan
Banyak perkara boleh menjadi punca serangan panik antaranya tekanan berpanjangan sama ada di tempat kerja atau di rumah bersama suami atau anak-anak.
“Ada juga yang mengaitkan dengan personaliti seseorang yang memang jenis cepat gelabah dan kurang keyakinan diri. Individu yang sejak kecil sering ditakut-takutkan dengan kisah hantu dan sebagainya juga cenderung mengalami panik.
“Ada juga individu yang mengalami serangan panik datang daripada keluarga yang tidak mengendalikan emosi dengan sempurna terutama ketika berhadapan dengan tekanan. Selain perkara di atas, faktor genetik juga adalah dikenal pasti sebagai punca,” tambahnya.
Mohamad Hussain berkata, kajian terkini mengenai otak mendapati bahawa pengurangan dalam tindak balas kimia serotonin pada bahagian otak tertentu turut mengakibatkan serangan panik.
“Dulu ketika penyakit HIV/ AIDS mula dikenalpasti ramai yang mengalami serangan panik. Ketika itu individu yang berada di tempat yang dihuni pesakit AIDS merasakan mereka juga boleh terkena penyakit itu.
“Serangan panik ini mungkin berlaku mengikut masa dan keadaan, tetapi sebenarnya ia bukan sahaja berlaku ketika musim berpenyakit tetapi juga kerana dorongan emosi yang keterlaluan.
“Lelaki dan wanita punyai risiko yang sama, malah serangan panik tidak mengenal status dan peringkat usia kerana sesiapa sahaja boleh mengalaminya,” katanya.
Rawatan Berkesan Elak Serangan
Mohamad Hussain berkata, rawatan yang diberi biasanya mengikut tahap keseriusan serangan namun sebaiknya mereka berjumpa pakar psikiatri sejak peringkat awal serangan lagi. Jika serangan panik yang dialami menyebabkan prestasi hidup atau kerjaya terjejas, pakar mungkin menyarankan pengambilan ubat secara berterusan.
“Antara ubatan yang digunakan untuk merawat serangan panik ialah daripada kelompok anti-anxiety dan anti-kemurungan. Namun paling utama pesakit mesti mendapat rujukan pakar dan rawatan susulan perlu juga dijalankan,” ujarnya.
Selain ubat-ubatan, rawatan tanpa ubat atau rawatan sampingan dengan ubat juga disarankan. “Mereka yang mengalami serangan panik akan diajar teknik bernafas dengan betul, digalakkan melakukan senaman seperti aerobik, berjalan pantas, yoga, terapi seperti psikoterapi, kaunseling atau hipnosis.
“Bagi yang pernah mengalami serangan panik juga tidak digalakkan mereka mengambil minuman seperti teh dan kopi. “Kita juga perlu didik masyarakat bahawa penyakit ini bukannya kompleks dan dengan pengetahuan terkini di bidang perubatan ia mudah diubati. Kelewatan mendapatkan rawatan menyebabkan banyak masalah untuk dipulihkan,” katanya.
Sumber : Utusan Malaysia
---------------------------------
Panik Mudah Serang wanita
“GANGGUAN kecelaruan panik atau panic disorder memang sukar dikesan sehinggalah keadaan menjadi serius. Malah ramai yang menganggap panik atau cemas yang dialami mereka adalah perkara biasa,” ujar Prof. Dr. Azhar Mohd. Zain.
Dekan dan Profesor di Psikiatri Klinikal, Fakulti Perubatan dan Sains Kesihatan Klinikal, Universiti Putra Malaysia (UPM) itu mendedahkan, banyak pihak menganggap kehadiran simptom panik melampau sebagai sesuatu yang boleh diperlekehkan.
“Kecelaruan panik merupakan satu keadaan saraf di dalam otak yang menjadikan seseorang itu cukup mudah panik. Dalam erti kata lain, otak seolah-olah mencetuskan kepanikan tersebut,” katanya.
Daya sensitiviti otak terhadap kawasan yang melibatkan saraf katastrospik mencetuskan panik tersebut tidak kira tempat atau masa. Jadi apabila terdapat perkara atau perkataan yang boleh ‘mengaktifkan’ saraf tersebut, pesakit akan mengalami panik.
Azhar berkata, serangan panik melampau itu kebanyakannya melibatkan wanita kerana daya semangat mereka kurang berbanding lelaki.
Ceritanya, terdapat kes sepasang suami isteri bercerai kerana suaminya tidak tahan dengan serangan panik yang dialami oleh isterinya.
“Dia rasa dipermainkan kerana setiap kali si isteri mengalami panik melampau, si suami akan bergegas pulang ke rumah. Namun apa yang didapati ialah isterinya ’sihat’.
“Lama-kelamaan si suami tidak tahan lagi apabila si isteri kerap mengatakan dia takut untuk ke mana-mana atas alasan bimbangkan serangan itu berlaku di luar dan menyebabkannya mati,” jelas Azhar.
Berbeza dengan agorafobia, panik melampau melibatkan perasaan cemas, takut dan gelisah terhadap sesuatu yang tidak rasional.
“Malah, pesakit berupaya mencetuskan imaginasi di luar kawalan yang selalunya berkait rapat dengan perasaan tidak selamat, bahaya atau mati,” ujar Azhar.
Kajian yang dilakukan Azhar pada tahun 1994 yang melibatkan sekumpulan pesakit kecelaruan panik dan pelajar perubatan membuktikan mereka bukan saja menghadapi ketidakselanjaran mental malah masalah biologi.
Menerusi kajian tersebut yang kini diguna pakai sebagai asas memahami pesakit mendapati cara pesakit kecelaruan panik mengakses sesuatu benda atau perkara tidak sama dengan manusia normal.
“Paling menonjol, mereka ini mudah melihat benda sebagai sesuatu yang negatif dan katastropik. Sebagai contoh, bagi perkataan neutral, mereka akan tenang.
“Namun apabila pakar menggunakan perkataan yang tertentu seperti mati, sesak atau lemas, mereka akan ‘terangsang’. Malah, ada di antara mereka seolah-olah turut mengalaminya ketika itu,” kata Azhar.
Pendekatan biologi dan psikiatri amat perlu bagi merawat kecelaruan panik kerana pendedahan seseorang kepada penyakit itu dalam jangka masa panjang akan mengundang masalah.
“Masalah itu bukan saja pada diri mereka malah juga kepada pasangan, ahli keluarga, tempat kerja malah persekitaran pesakit. Hingga adakalanya ia mengganggu rutin hidup pesakit itu sendiri,” katanya.
‘Serangan’ yang berlaku di tempat kerja juga boleh menyebabkan prestasi seseorang itu menjunam kerana tekanan daripada mereka yang tidak faham akan penyakit itu.
Penyakit panik melampau juga tidak berakhir di situ. Gejala kemurungan, agorafobia hingga akhirnya melibatkan tekanan jiwa akan melengkapkan ‘rantaian’ penyakit itu.
Lebih membimbangkan, serangan panik melampau turut melibatkan kanak-kanak. Malah satu kajian oleh beberapa pakar di Persatuan Psikiatri Amerika Syarikat mendapati sebanyak 40 peratus perlakuan itu bermula sebelum pesakitnya berumur 20 tahun.
Cara rawatan tidak hanya bergantung kepada ubatan serta terapi tetapi melibatkan kekuatan pesakit untuk melawan imaginasi panik tersebut.
“Memang ada ubatan khusus namun ia akan menyekat saraf katastropik daripada berfungsi sewajarnya. Dalam kata lain, pesakit akan tiada tindak balas langsung terhadap persekitarannya.
“Justeru, ubatan yang diberi hanya bersifat pelindung bagi menyekat saraf itu daripada menjadi terlalu sensitif di samping rutin terapi yang harus diikuti oleh pesakit,” jelasnya.
Sumber: http://www.rileks.info/coollist/2009/04/panik-mudah-serang-wanita/
saya mengalami debar atau palpitation sudah seminggu lebih. apabila debar atau palpitation itu melanda saya ...sy akan berasa lemah satu badan..dan sy mkn ubat. bila dah mkan ubat debar pun hilang. than lah tuk satu ke dua hari..tetapi tangan dan kaki akan lemah..dan sy tak boleh buat kerja yang terlalu teruk...
bila sy pi jumpa doc...ECG telah dilakukan sebanyak dua kali dan ianya menunjukkan normal ...semua test darah normal. doc kata mungkin anxiety..tp ni dah dua malam bila tido dlm air cond sy berpeluh ..adakah itu tanda2 sakit jantung...tp tak tau lah nak ckp kadang2 dada ni rasa mcm berat ..mcm penuh angin pun ada...
ada tak sesiapa di sini yang pernah mengalami simptom2 yang sama. boleh kita share.
Reply kes di atas;
dulu saya pun ada rasa lebih kurang macam ni, tapi saya lagi teruk rasa macam malaikat maut nak ambik nyawa.. sampai nak telan air pun rasa susah...kaki jadi krem. saya risau juga. tapi saya banyak mentelaah dan akhir sekali saya terjumpa satu masalah kesihatan di suratkhabar kosmo, rasanya apa yg awak rasa sama seperti saya, tp alhamdulillah dah berkurangan pun. Ttg keratan kosmo tu, ada tertulis kat kosmo ttg serangan panik.
Bila dah baca baru saya tahu rupanya apa yg saya alami adalah satu penyakit serangan panik. Serangan ni boleh dikawal. Selain tu saya banyak baca ayat Al-Quran seperti Yaasin dan Ayat Kursi. Selain tu ada juga doa-doa pendinding diri boleh ambik kat laman web darulsyifa (Prof.Datuk Dr Harun Din Al Hafiz), Dulu mak saya pun alami benda yg sama, sekarang turun pulak kat saya.
Lagi 1 serangan ni ambik masa nak baik saya kena serangan ni start dr jun 2008, tapi sekarang dah berkurangan Alhamdullillah. .mula tu saya ningat saya sorang ja yang ada penyakit ni, tapi bila cerita kat mak, mak pun pernah laluinya dulu, dan bila terbaca kat kosmo rupanya ramai yg kena serangan ni, lagi 1, awak kena ceritakan masalah awak pada sesiapa yg dekat dgn awak, jgn simpan sorang-sorang nanti lagi tension. Kalau nak luah kat saya pun tak pa...kadang- kadang org tak tau apa yg kita alami so dia susah nak faham..saya cuma nak tolong org yg senasib dgn saya. Saya dah cuba nak attach file mengenai serangan panik ni tapi tak boleh. Kalau awak nak nanti saya kirimkan di sim
sumber; dari email box saya [forum SIM]
----------------------------------------
Serangan panik yang berulang-ulang dan ketakutan yang disertai dengan gejala-gejala fisik merupakan tanda-tanda gangguan kepanikan (panic disorder).
Semua orang tahu bahwa perasaan panik yang mengguncang datang kepada anda ketika anda sadar bahwa anda melupakan sesuatu atau berbuat kesalahan, misalnya, dan telapak tangan anda basah, denyut jantung anda berdegup kencang dan cepat, dan anda tidak dapat atau kesusahan untuk bernafas. Tapi kebanyakan orang dapat dengan biasa merasionalisasi dalam pikiran mereka bahwa hal-hal itu biasa saja dan bukan masalah, bisa menenangkan diri mereka sendiri, dan bernafas lega kembali.
Pada orang-orang dengan gangguan kepanikan, rupanya berpikir rasional tidak memberikan respon seperti kondisi diatas. Orang-orang yang mengalami gangguan kecemasan seperti gangguan kepanikan hanya tidak dapat menghadapi kecemasan yang mereka rasakan, dan kondisi ini bertambah parah hingga timbul kepanikan.
Gangguan Kepanikan: Kecemasan Ekstrim.
“Beberapa orang akan berkata bahwa gangguan kepanikan memiliki sebuah dasar fisiologis yang benar. Saya akan berkata bahwa gangguan kepanikan merupakan representasi atau pencerminan bentuk ekstrim dari apa yang saya sebut kecemasan universal (universal anxiety) yang orang-orang alami”, kata Charles Goodstein, MD, dia adalah seorang profesor klinis ahli penyakit jiwa di New York University Langone Medical Center. “Gangguan kepanikan merupakan pencerminan secara umum ketidakmampuan yang sebenarnya untuk mempertahankan diri sendiri melawan macam-macam universal anxiety. Itu adalah kecemasan sampai pada suatu tingkat kesekian.”
Dr. Goodstein mengatakan, “Gangguan kepanikan biasanya merupakan gambaran ketika orang-orang mempunyai respon-respon tertentu terhadap berbagai kejadian tertentu atau keadaan-keadaanyang mereka rasa sangat mencemaskan (extreme anxiety) dan gejala-gejala fisik”.
Orang-orang yang mengalami gangguan kepanikan seringkali berpikir bahwa mereka akan mati, menglami serangan jantung, atau akan menjadi gila. Dan gejala-gejala fisik seringkali terlihat seperti suatu masalah atau gangguan kesehatan serius dan harus di evaluasi, dan mereka seperti mengalami serangan jantung.
Goodstein mengatakan bahwa, “gambaran gangguan kepanikan klasik adalah pasien yang datang ke ruang gawat darurat dengan nyeri dada”. Seseorang yang mengalami atau memiliki serangan kepanikan akan mengalami sesak nafas atau susah bernafas, berkeringat, dan mereka terlihat seperti sedang mengalami serangan jantung. Dan Goodstein, menambahkan, hal ini mungkin hanya awal dari sejumlah episod kepanikan.
Gejala-gejala lain dari serangan kepanikan antara lain jantung berdegup kencang (seperti balapan), bergetar, sesenggukan (terkecik), pusing/pening, mati rasa atau merasakan sensasi geli/aneh, mual-mual dan rasa tersiksa.
Penyebab panic disorder
Mungkin ada dasar genetik pada gangguan kepanikan yang membuat orang-orang cenderung mudah atau rawan terserang kepanikan. Hampir semua hal bisa memicu serangan kepanikan. Kepanikan hebat, ketakutan yang berlebihan atau teror dapat ditemukan dan menyerang dirumah, ditempat kerja dan bahkan ketika tidur. Cukup banyak kejadian orang-orang dengan gangguan kepanikan seringkali menjadi sangat ketakutan mengalami serangan panik yang dapat berkembang menjadi agoraphobia, jenis lain ganguan kepanikan yang membuat mereka takut pergi dari rumah mereka.
Diagnosa dan pengobatan gangguan kepanikan.
Gangguan kepanikan terdiagnosa melalui penilaian fisik dan psikologis secara lengkap. Gangguan atau masalah serta kondisi kesehatan lainnya seperti penyalahgunaan bahan-bahan berbahaya tertentu harus dikesampingkan sebelum diagnosis gangguan kepanikan ditegakkan.
Pengobatan gangguan panik biasanya menggunakan berbagai kombinasi pendekatan, biasanya dengan kombinasi obat anti depresi dan obat-obat anti kecemasan (anti-anxiety drugs) serta therapi. Orang-orang dengan gangguan kepanikan dapat bekerja sama dengan psychiatrist (ahli kejiwaan) dan ahli terapi untuk membicarakan tentang kecemasan dan ketakutanyang mereka rasakan, menentukan yang manakah ketakutan yang realistik dan yang mana yang tidak realistik, serta mencari cara-cara menghadapi kecemasan serta situasi-situasi yang menakutkan.
Serangan panik itu menakutkan. Dan siapa saja yang mengalami serangan panik ulangan tidaklah semudah seperti menghadapi ketakutan yang ringan. Tapi dengan bantuan diagnosis yang kuat dan konseling bisa menjadi cara untuk mengendalikan ketakutan, kecemasan, kepanikan.
sumber; http://dimasmis.blogspot.com/2009/08/ketika-kecemasan-mengarah-pada.html
---------------------------------------------;
Catatan;
Saya sendiri (penulis blog) pernah mengalami penyakit ini akhir tahun lepas ( bermula 22 disember 2009). Memang perit menderita dan menyeksakan. Majoriti sintom-sintom penyakit saperti di atas saya alami. Berjumpa doktor dan terpaksa telan pil tidur kerana sudah tidak tertahan menanggungnya. Tetapi saya hanya telan 1 biji je (untuk 1 malam) kerana saya tahu pil ini tidak elok untuk kesihatan. Lalu saya mencari alternative perubatan mengikut terapi agama. Berbekalkan sedikit ilmu yang saya tahu, saya amalkan.Alhamdulillah…. Syukur kepada ILLAHI selepas itu penyakit beransur-ansur reda dalam masa 2 minggu. Walaupun begitu sampai sekarang kadang kala penyakit tersebut masih mau ‘singgah’ tetapi cepat-cepat saya berusaha ‘halau’ jauh-jauh. Bila difikir-fikirkan banyak hikmah terselit disitu. Yang pasti saya lebih ‘rapat’ denganNYA… DIA yang MAHA BERKUASA.
Alhamdulillah… terimakasih TUHAN.
Bila diceritakan kepada kakak sulung saya, rupanya dia pun pernah mengalami penyakit dan situasi yang sama dahulu (kami berjauhandan jarang berjumpa. Mungkin sebab itu saya tidak tahu kes tersebut). Malah dia lebih teruk lagi. Berbagai usaha telah di cuba bagi merawatnya, perubatan moden dan tradisional namun gagal.. sampai badan tinggal kulit dengan tulang je.Menderita lebih 2 bulan.. lama kelamaan ia beransur-ansur pulih. Alhamdulillah.
Saya belum berkesempatan bertanya kepada ibu dan ayah adakah mereka berdua pernah mengalami penyakit ini disebabkan kami terpisah jauh (untuk mempastikan ianya penyakit dr keturunan). Waktu calling-calling terlupa plak nak tanya.
salam....lega lepas bc sume info diatas...maknanyer bkn sy sorg yg alami panik attack nie...!!! kehadirannyer amat mganggu emosi, rs mcm da smpi seru nk mati hehehehehe...start kene ujung taun 2011 smpai skrg pun msh terasa...tp tabahkan diri & kuatkan smgt...bile rs bende tue nk dtg jer cepat2 jerit 'STOP' pd diri sndri...
ReplyDeletesalam...sy juga mengalami panik attack stat dr bulan 5 ritu, panik ni amat mganggu shingga sy berhenti kerja. Alhamdulillah skang da bnyk perubahan dan da mule kerja balik di tempat lain.
ReplyDeletesaya nk tny saudari pe petua saudari utk mhilgkan prasaan ini..
Sy masih lagi mengalami penyakit ni...dan pnyakit ni kerap terjadi malam...menyebabkan sy tak bole nak "lepak" lame2 kat kdai makan...lg 1...kan slalu kdai makan akan pasang tv kuat2?sy akan sound owner kdao tu mintak slowkan tv...kah2...pening2 ngan hidup sy ni...redho je lah...dugaan bwat diriku...smpai hari ni...disebabkan.panik attack ni juge sy berjaye brhenti rokok serta merta....
ReplyDelete